Pagi ini kami bangun pas adzan
subuh berkumandang. Tapi gak semuanya bangun siih, masih ada yang masih
males-malesan alias mata masih merem-melek, hahha. Mumpung kamar mandi belum
ada yang pake, jadi aku langsung aja mandi lalu sholat subuh. Beerrr….dingin
juga air di jogja.
Hari
ini kami berencana akan melanjutkan petualangan ke Gunung Kidul. Gunung kidul
cukup jauh dari pusat kota Jogjakarta. Meskipun jauh dari perkotaan, di Gunung
Kidul terdapat beberapa tempat menarik dan indah untuk dikunjungi. Beberapa
diantaranya yaitu Goa Pindul, Air Terjun Sri Gethuk, Bukit Bintang dan deretan
Pantai yang berjajar di pesisir selatan Pulau Jawa.
Perjalanan
kami dimulai pukul 8 pagi dan tiba di Gunung Kidul pukul 10.21. Kami dijemput
budhe-nya Angger dengan sepeda motor. Karena hanya ada 2 motor saja, maka
Angger dan Lucky yang harus bolak-balik menjemput kami yang masih tersisa di
tempat kita turun dari bis.
Rumah
budhe Angger tidak jauh dari jalan raya. Kami disambut dengan ramah oleh
keluarganya Angger. Kami berkenalan dengan budhe, pak de, mbah kakung, mbah
putri, bulek, mbak Anik, Rara, dan Eli. Kami semua senang bertemu dengan
mereka. Setelah saling berkenalan, kami pun disuruh makan siang oleh budhe.
Nampaknya budhe sudah menyiapkan beberapa masakan untuk menyambut kedatangan
kami. Slap slap slap … makanan ludes di lahap kami ber-enam. Hanya tersisa
piring kotor sekarang, dan itu merupakan tugas aku dan Mentari untuk
membersihkan meja makan dan mencuci piring tersebut. Setelah semua beres, kami
berenam beristirahat sejenak hingga tertidur pulas dan bangun pukul 3 sore.
Naahh…gimana mau jalan-jalan kalo udah sore begini pasti gak keburu.
Hmm…akhirnya hanya bisa duduk manis di meja makan sambil berbincang
merencanakan perjalanan esok hari.
Hari
semakin gelap, matahari mulai menenggelamkan sinarnya. Kami masih saja berada
di meja makan, entah apa saja yang dibicarakan sehingga kami tak bosan-bosan
berada disitu. Suara adzan akhirnya menghentikan obrolan kami. Satu persatu
dari kami mengambil air wudlu dan melaksanakan ibadah wajib shalat maghrib.
Selesai shalat mbak Anik dan Eli mengajak kami ke Alun-alun Wonosari. Kami
berangkat dengan 4 motor.
Udara
dingin menemani perjalanan kami ke alun-alun. Jarak alun-alun dari rumah budhe
cukup jauh. Di alun-alun terdapat berbagai macam hiburan untuk anak-anak,
jajanan, warung lesehan, dan juga ada sangat menarik diantara itu semua yaitu
sepeda mirip odong-odong dengan 4 pedal(go-es-an), dihiasi lampu warna-warni,
dan memiliki berbagai macam variasi tempat duduk. Odong-odong masih berbaris
rapi di samping trotoar alun-alun. Belum banyak yang menaiki karena pada saat
itu kami datang bukan pas malem minggu jadi ya sedikit sepi. Kita bingung memilih
mana yang akan kita coba. Tapi ada satu yang paling aneh naah itu lah akhirnya
yang kita naiki ber-enam. Tarif untuk satu odong-odong sangat murah hanya Rp.
15000 untuk 2 kali putaran(muterin alun-alun), meski murah tapi tak sebanding
dengan betapa capenya yang nge-goes itu
odong-odong sedangkan yang nge-goes adalah aku, Mentari, Rizky dan Angger.
Lihatlah pada gambar ini
Naaah…inilah rupa odong-odong
yang kami naiki. Formasi tempat duduk Rizky dan Angger berada di depan sebagai
sopir dan juga ikutan goes. Aku dan Mentari berada di belakang dan nge-goes
pula. Naah yang paling di manjain adalah Lucky dan Fikri yang duduk di atas
berdua bagai Raja dan Ratu yang di bawa keliling oleh para budaknya.
Wakakakak…ini adalah yang paling tak terlupakan. Dan sekarang kalo masih inget
pas naik odong-odong itu aku jadi ngakak sendiri. :-D
Waktu
menunjukkan pukul 21.30 WIB, kami memutuskan untuk pulang. Diperjalanan pulang
kami mampir ke warung bakso “Jalan Cinta”. Alhamdulillah kenyang..selanjutnya
pulang lalu tidur.
Cukup
sekian untuk cerita hari pertama aku dan teman-teman di Gunung Kidul-Wonosari.
Cerita aku berikutnya akan di lanjut ke ROAD TO JOGJA PART 3….yihaaaa
No comments:
Post a Comment