Friday, May 6, 2011

Wilayah Terkenal Jepang ^__^

Akihabara




Akihabara (秋葉原?) atau Pusat Elektronik Akihabara (Akihabara denki-gai) adalah wilayah pusat perbelanjaan yang terletak di sekitar Stasiun Akihabara,Tokyo, Jepang. Pusat perbelanjaan ini tepatnya berlokasi di kawasan Akihabara, distrik kota Taitō dan kawasan Soto-kanda di distrik kota Chiyoda. Akihabara sering disingkat sebagai Akiba.
Akihabara merupakan pusat dari anime, manga, doujinshi, dan komputer di Jepang, sehingga disebut sebagai surganya otaku di bidang anime, manga, dan permainan video.
Stasiun Ikebukuro





池袋駅
(Stasiun Ikebukuro)


Stasiun Ikebukuro (池袋駅 Ikebukuro-eki?) adalah sebuah stasiun kereta api di distrik Ikebukuro di Tokyo, Jepang. Stasiun ini digunakan rata-rata sekitar 2,71 juta penumpang setiap hari kerja (data tahun 2007) dan merupakan stasiun tersibuk kedua di dunia setelah Stasiun Shinjuku. Stasiun Ikebukuro juga adalah stasiun tersibuk di jaringan kereta api Tobu, Seibu dan Tokyo Metro. Stasiun ini terutama melayani para penglaju dari Saitamadan kawasan pemukiman di sebelah barat laut pusat kota.
Dibuka pada 1 April 1903 oleh Perusahaan Kereta Api Nasional Jepang (Japanese National Railways, JNR), stasiun ini dan kawasan di sekitarnya berkembang pesat setelah Jalur Tōjō dibuka pada tahun 1914 dan Jalur Musashino (kini Jalur Ikebukuro Seibu) pada tahun 1915.

Harajuku



Harajuku style, kata-kata ini sering kali terdengar di telinga anak muda jaman sekarang. Sebenarnya apa sih Harajuku itu? “Harajuku”(原宿) merupakan nama salah satu jalan di daerah Tokyo yang akhirnya lebih terkenal sebagai wilayahnya tempat anak muda untuk ajang adu penampilan, baik berbentuk cosplay, bermusik ataupun berdagang barang-barang aneh dan juga ajaib. Wilayahnya yang tidak begitu luas terkadang membuat bingung batasan dimana Harajuku sebenarnya berada. Tapi untuk gampangnya, tempat ini bisa di capai melalui JR Yamanote Line lalu turun di Stasiun Harajuku atau di Stasiun Meijijingumae dengan Subway Chiyoda Line. Atau buat mereka yang ingin menghemat transportasi sekaligus berolahraga, bisa mencoba berjalan kaki mengikuti papan penunjuk jalan dari Shibuya(30min) atau dari Shinjuku(40min). Jadi sudah bisa ditebak kalau Harajuku ini terletak di antara Shibuya dan Shinjuku atau mungkin lebih tepatnya antara Shibuya dan Yoyogi. Untuk info mengenai penginapan disekitar sini, bisa dilihat di Info Hotel Murah di Tokyo.
Daripada bingung membahas wilayah Harajuku, mungkin lebih baik kita membahas “Ada apa disana?”. Jawabannya mungkin hanya berkisar tentang : anak muda, keramaian, tempat shopping, dan juga kuil. Dan ada baiknya anda datang pada siang hari, karena kuil ditutup setelah pukul 17.00 sedangkan pertokoan di Takeshita Dori biasanya hanya sampai pukul 20.00 saja. Jadi jangan sampai anda berkunjung ke Harajuku dan merasa sia-sia karena tidak menemukan apapun juga disana.

Shinjuku


Shinjuku (新宿区; -ku) adalah salah satu dari 23 distrik khusus Tokyo, Jepang.
Shinjuku adalah pusat perniagaan dan pemerintahan sekaligus lokasi salah satu stasiun pergantian (interchange) transportasi umum terbesar di Tokyo, Stasiun Shinjuku.
Shinjuku adalah tempat di mana Kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo, gedung tertinggi di Tokyo, berada. Shinjuku bisa dibilang adalah ibukotanya Tokyo. Selain itu ada banyak pasaraya (department store), bioskop, hotel dan bar yang terletak di sini.
Hingga 2008, Shinjuku mempunyai penduduk sejumlah kira-kira 312.418 jiwa dan kepadatan sebesar 17.140 orang per km². Luas wilayahnya adalah 18,23 km².
Daerah-daerah pentingnya adalah Ichigaya, Kabukicho, Okubo, Shinanomachi, Shinjuku ni-chome dan Takadanobaba. Universitas Waseda dan sekolah bahasa Jepang Gakuyukai yang terkenal juga terletak di sini.
Distrik ini didirikan pada 15 Maret 1947.











Kebudayaan Rakyat Cina

Struktur

Sejak zaman Tiga Tokoh Murni dan Lima Maharaja, seseorang raja China pernah menjadi pemerintah terhadap segalanya. Zaman-zaman berbeza dalam sejarah menetapkan nama-nama berbeza untuk pelbagai kedudukan dalam masyarakat. secara konsepsi, setiap zaman maharaja atau feudal amat serupa, yang mana pegawai kerajaan dan tentera berpangka tinggi dalam hierarki, sementara penduduk-penduduk lain pula di bawah undang-undang China biasa.[1]Sejak akhir Dinasti Zho (1046–256 BCE), masyarakat China tradisional disusun menjadi sistem hierarki golongan socio-ekonomi yang dikenali sebagai empat pekerjaan. Bagaimanapun, sistem ini tidak meliputi semua golongan sosial sementara pembezaan antara semua golongan menjadi kabur sejakpengkomersialan masyarakat China pada Dinasti Song (960–1279 CE). Pendidikan China Kuno juga panjang sejarahnya; sejak Dinasti Sui (581–618 CE) calon-calon berpendidikan membuat persediaan untuk peperiksaan diraja yang mengerah lulusan peperiksaan ke dalam kerajaan sebagai birokrat sarjana. Kemahiran dagangan dan kraf biasanya diajar oleh sifu. Sejarawan wanita Ban Zhao mengarang Pengajaran untuk Wanita pada Dinasti Han dan menggariskan empat nilai yang harus dituruti kaum wanita, sementara sarjana-sarjana seperti Zhu Xi dan Cheng Yi turut mengembangkan nilai-nilai ini.Perkahwinan Cina dan amalan seks Tao adalah antara adat-istiadat yang dijumpai dalam masyarakat.

Nilai-nilai

Kebanyakan nilai sosial diterbitkan dari Konfusianisme dan Taoisme dengan kombinasi konservatisme. Perkara mengenai fahaman mana paling berpengaruh selalu menjadi bahan perdebatan kerana timbulnya banyak konsep seperti Neo-Konfusianisme, agama Buddha dan banyak lagi. Penjelmaan dan konsep-konsep kelahiran semula lain ialah satu peringatan akan hubungan antara hidup sebenar dan alam seterusnya.

Bahasa


Seni khat Cina yang dikarang oleh penyajak bernama Mi Fu pada Dinasti Song(1051-1108 CE)
Rencana utama: Bahasa Cina
Bahasa Cina lisan terdiri daripada sebilangan dialek Cina sepanjang sejarah. Ketika Dinasti Ming, bahasa Mandarin baku dinasionalkan. Sengguhpun begitu, barulah ketika zaman Republik China pada awal abad ke-20 apabila kelihatan apa-apa hasil yang nyata dalam memupuk satu bahasa seragam di China.
Pada zaman kuno, bahasa Cina Klasik menjadi standard penulisan selama beribu-ribu tahun, tetapi banyak terhad kepada golongan sarjana dan cendekiawana. Menjelang abad ke-20, jutaan rakyat, termasuk yang di luar kerabat diraja buta huruf[1]. Hanya selepas Gerakan 4 Mei baru bermulanya usaha beralih ke bahasa Cina Vernakular yang membolehkan rakyat biasa membaca kerana dirangka berasaskan linguistik dan fonologi bagi suatu bahasa lisan.

Mitos dan kerohanian. Luohan, salah satu tokoh kerohanian yang dikongso oleh budaya Cina dan India merentasi pelbagai mazhab agama Buddha

Rencana utama: Mitos Cina
Sebahagian besar budaya Cina berasaskan tanggapan bahawa wujudnya sebuah dunia roh. Berbagai-bagai kaedah penelahan telah membantu menjawab soalan, dan dijadikan pun alternatif kepada ubat. Budaya rakyat telah membantu mengisi kekosongan untuk segala hal yang tiada penjelasannya. Kaitan antara mitos, agama dan fenomena yang aneh memang rapat sekali. Dewa-dewi menjadi sebahagian tradisi, antara yang terpenting termasuk Guan Yin,Maharaja Jed dan Budai. Kebanyakan kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan tradisional Cina. Konsep-konsep lain pula diperluas ke luar mitos menjadi lambang kerohanian seperti dewa pintu dan singa penjaga. Di samping yang suci, turut dipercayai yang jahat. Amalan-amalan seperti menghalaumogwai dan jiang shi dengan pedang kayu pic dalam Taoisme adalah antara konsep yang diamalkan secara turun-temurun. Upacara penilikan nasibCina masih diamalkan pada hari ini selepas bertahun-tahun mengalami perubahan.
Norma tradisional Cina diperoleh dari versi ortodoks Konfusianisme, yang diajarkan di sekolah-sekolah dan bahkan merupakan bagian dari ujian pelayanan publik kekaisaran pada zaman dulunya. Akan tetapi keadaan tidak selalu begitu karena pada masa dinasti Qing umpamanya kekaisaran Cina terdiri dari banyak pemikiran seperti legalisme, yang di dalam banyak hal tidak serupa dengan Kong Hu Cu, dan hak-hak mengkritik kerajaan yang zalim dan perasaan moral invididu dihalangi oleh pemikir 'orthodoks'. Sekarang, adanya neo-Konfucianisme yang berpendapat bahawa ide demokrasi dan hak asasi manusia sejajar dengan nilai-nilai tradisional Konfuciusme 'Asia'.
Para pemimpin yang memulai langkah-langkah untuk mengubah masyarakat Cina setelah berdirinya RRC pada 1949 dibesarkan dalam lingkungan tua dan telah diajarkan norma hidup sesuai dengan lingkungan hidupnya. Meskipun mereka merupakan revolusioner yang mampu beradaptasi dengan zamannya, mereka tidak ingin mengubah budaya Cina secara besar-besaran. Sebagai pemerintah langsung, para pemimpin RRC mengganti aspek tradisional seperti kepemilikan tanah di desa dan pendidikan tetapi masih menyisakan aspek-aspek lainnya, misalnya struktur keluarga. Kebanyakan pemerhati luar berpendapat bahwa waktu setelah 1949 bukanlah sesuatu yang berbeda di RRC dibandingkan dengannya sebelum itu, malah merupakan penerusan cara hidup yang berpegang pada nilai-nilai lama masyarakat Cina. Pemerintah baru diterima tanpa protes apapun karena pemerintahan baru dianggap "mendapat mandat dari surga" untuk memerintah, mengambil-alih pucuk kepemimpinan dari kekuasaan lama dan mendapat rida para dewa. Seperti pada zaman lampau, pemimpin seperti Mao Zedong telah disanjung. Pergantian dalam masyarakat RRC tidak konsisten seperti yang didakwa.
Sepanjang masa pemerintahan RRC, banyak aspek budaya tradisi Cina dianggap sebagai seni lukis, peribahasa, bahasa, dan sebagainya yang lain telah coba dihapus oleh pemerintah seperti yang terjadi pada Revolusi Kebudayaan karena didakwa kolot, feodal dan berbahaya. Semenjak itu, Cina telah menyadari kesalahannya dan mencoba untuk memulihkannya semula, seperti reformasi Opera Beijing untuk menyuarakan propaganda komunisnya. Dengan berlalunya waktu, banyak aspek tradisi Cina telah diterima kerajaan dan rakyatnya sebagai warisan dan sebagian jati diri Cina. Dasar-dasar resmi pemerintah kini dibuat berlandaskan kemajuan dan penyambung peradaban RRC sebagai sebagian identitas bangsa. Nasionalisme juga diterapkan kepada pemuda untuk memberi legitimasi kepada pemerintahan Partai Komunis Cina.

Tarian tradisional Cina

 

Tarian Tradisional Cina atau secara singkat Tarian Cina (Hanzi sederhana: 中国传统舞): adalah kumpulan tarian dari negeri Cina yang awalnya adalah ritual pemujaan dan penghormatan DewaMitologi Cina seperti tercatat pada Sejarah Musim Semi dan Gugur oleh Tuan Lu oleh Lu Buwei [1]. Tujuan keagamaan itu kemudian berkembang menjadi bentuk hiburan dalam bentuk sekelompok wanita yang menghibur tamu pada acara jamuan kenegaraan dan akhirnya menjadi bentuknya yang sekarang.[2]

Cina adalah negara dengan banyak ragam budaya yang memiliki 56 suku.[3] Setiap suku memiliki kebudayaan dan tarian masing-masing. [3]Tarian Tradisional Cina menggabungkan semua elemen dari tarian masing-masing etnik, Opera Cina, Kungfu dan opera rakyat.[3] Hasilnya adalah apa yang kita sekarang kenal dengan Tarian Tradisional Cina yang sudah melewati pengembangan dan peremajaan lebih dari ratusan tahun.

 

http://ms.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Cina

http://id.wikipedia.org/wiki/Tarian_tradisional_Cina#Tarian