Tahun lalu aku
menemukan sebuah kesenangan baru yaitu pada kamera SLR. Kesan pertama saat
melihat kamera SLR tampak ogah-ogahan. Karena bentuk camera yang besar dan
berat. Tetapi, suatu hari aku melihat-lihat majalah yang dipenuhi beberapa
gambar pemandangan, model dengan pakaian yang dipromosikan, hewan, dsb yang
diambil menggunakan kamera SLR. Foto yang dihasilkan dengan kamera tersebut
sungguh asli dan sangat menakjubkan sehingga seseorang yang melihatnya akan
takjub. Begitu juga aku, ketika melihat foto-foto yang terdapat di dalam
majalah itu sungguh menakjubkan. Kemudian secara tiba-tiba muncul sebuah daya
tarik pada kamera SLR. Ketertarikan ku ini diakibatkan oleh hasil foto yang
dihasilkan oleh kamera tersebut.
Pada bulan februari 2011,
tanteku ingin membeli sebuah kamera baru. Lalu aku langsung saja tanpa
basa-basi membujuk tante agar membeli kamera SLR. Hehehee..pas sekali dengan
apa yang ku inginkan. Tante beli kamera CANON EOS 550D dengan harga 7juta
komplit dengan aksesorisnya. Woow..betapa senangnya aku bisa menjadi yang kali
pertama mencoba memotret dengan kamera super canggih itu walaupun belum bisa
mengoperasikannya. Karena aku tinggal serumah dengan tante, maka aku bisa
berkali-kali memakai si CANON.
Kali pertama belajar
mengoperasikan kamera itu yaitu aku memakai tante sebagai obyek yang aku foto.
Memang baru kali pertama pegang dan baru bisa yaa gitu deh banyak hasil foto
yang blur dan kurang bagus pengambilannya.
Setelah beberapa bulan
mempelajari kamera SLR, kini mulai bisa menangkap sebuah obyek yang akan di
foto dengan menggunakan mode yang sesuai dan hasilnya pun bagus menurut aku.
Selain memotret benda, akupun juga memakai diriku sendiri sebagai obyek foto.
Hanya saja ketika aku yang menjadi obyek, aku tidak memakai orang lain sebagai
fotografer karena aku mengaktifkan fungsi Timer. Yang paling berkesan ketika
berfoto menggunkan “timer” yaitu banyak foto yang pengambilan latarnya kurang
pas meski sudah di pas-in. Terkadang ada foto yang blur dan yang paling
membuatku tertawa malah fotonya gak ada kepalanya jadi hanya badan saja.
Hahahaa.
Akhir November 2011, tante
membeli sebuah lensa baru dengan jarak 55mm-300mm(kalo gak salah) dengan harga
2,4juta. Kata tukang yang jual lensa
itu, lensa tersebut dapat dipakai untuk pengmbilan gambar dengan jarak ±50 meter.
Aku sangat puas bisa
bermain-main dengan kamera SLR meskipun kamera tersebut bukan milikku. Dari
situ aku mulai menyukai bahkan mungkin menjadi sebuah hobby baru yang akan aku
lanjutkan. Kini dunia fotografi telah meracuniku dan aku berharap di tahun yang
akan datang aku bisa membeli kamera yang super canggih itu dengan hasil
keringatku sendiri.
No comments:
Post a Comment