Wednesday, January 9, 2013

Menemukan Sesuatu yang Baru


Tahun lalu aku menemukan sebuah kesenangan baru yaitu pada kamera SLR. Kesan pertama saat melihat kamera SLR tampak ogah-ogahan. Karena bentuk camera yang besar dan berat. Tetapi, suatu hari aku melihat-lihat majalah yang dipenuhi beberapa gambar pemandangan, model dengan pakaian yang dipromosikan, hewan, dsb yang diambil menggunakan kamera SLR. Foto yang dihasilkan dengan kamera tersebut sungguh asli dan sangat menakjubkan sehingga seseorang yang melihatnya akan takjub. Begitu juga aku, ketika melihat foto-foto yang terdapat di dalam majalah itu sungguh menakjubkan. Kemudian secara tiba-tiba muncul sebuah daya tarik pada kamera SLR. Ketertarikan ku ini diakibatkan oleh hasil foto yang dihasilkan oleh kamera tersebut.
                Pada bulan februari 2011, tanteku ingin membeli sebuah kamera baru. Lalu aku langsung saja tanpa basa-basi membujuk tante agar membeli kamera SLR. Hehehee..pas sekali dengan apa yang ku inginkan. Tante beli kamera CANON EOS 550D dengan harga 7juta komplit dengan aksesorisnya. Woow..betapa senangnya aku bisa menjadi yang kali pertama mencoba memotret dengan kamera super canggih itu walaupun belum bisa mengoperasikannya. Karena aku tinggal serumah dengan tante, maka aku bisa berkali-kali memakai si CANON.
                Kali pertama belajar mengoperasikan kamera itu yaitu aku memakai tante sebagai obyek yang aku foto. Memang baru kali pertama pegang dan baru bisa yaa gitu deh banyak hasil foto yang blur dan kurang bagus pengambilannya.
                Setelah beberapa bulan mempelajari kamera SLR, kini mulai bisa menangkap sebuah obyek yang akan di foto dengan menggunakan mode yang sesuai dan hasilnya pun bagus menurut aku. Selain memotret benda, akupun juga memakai diriku sendiri sebagai obyek foto. Hanya saja ketika aku yang menjadi obyek, aku tidak memakai orang lain sebagai fotografer karena aku mengaktifkan fungsi Timer. Yang paling berkesan ketika berfoto menggunkan “timer” yaitu banyak foto yang pengambilan latarnya kurang pas meski sudah di pas-in. Terkadang ada foto yang blur dan yang paling membuatku tertawa malah fotonya gak ada kepalanya jadi hanya badan saja. Hahahaa.
                Akhir November 2011, tante membeli sebuah lensa baru dengan jarak 55mm-300mm(kalo gak salah) dengan harga 2,4juta.  Kata tukang yang jual lensa itu, lensa tersebut dapat dipakai untuk pengmbilan gambar dengan jarak ±50 meter.
                Aku sangat puas bisa bermain-main dengan kamera SLR meskipun kamera tersebut bukan milikku. Dari situ aku mulai menyukai bahkan mungkin menjadi sebuah hobby baru yang akan aku lanjutkan. Kini dunia fotografi telah meracuniku dan aku berharap di tahun yang akan datang aku bisa membeli kamera yang super canggih itu dengan hasil keringatku sendiri.

No comments:

Post a Comment