Friday, June 29, 2012

INFLASI


BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
                Inflasi yang ditandai dengan kenaikan harga-harga barang adalah peristiwa moneter yang penting dan biasa di jumpai di hamper semua Negara. Inflasi dapat menimbulkan keresahan masyarakat apalagi jika hal itu terjadi secara terus-menerus (berkepanjangan). Kenaikan harga akan menyulitkan masyarakat terutama mereka yang berpenghasilan rendahdan yang berpenghasilan tetap. Misalnya, sebelum terjadi inflasi uang sebesar Rp.50.000,dapat digunakan biaya hidup selama satu minggu, tetapi setelah terjadi inflasi, uang sebesar ituhanya dapat digunakan untuk hidup lima hari. Jadi, dengan uang uang sama diperoleh jumlah barang lebih sedikit dibanding sebelum terjadi inflasi. Oleh karena pengaruhnya cukup besarpada kehidupan ekonomi, inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapat perhatian para ekonom, pemerintah maupun masyarakat umum.

RUMUSAN MASALAH
        Dari uraian di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Apa saja jenis-jenis inflasi?
2.    Apa saja penyebab inflasi?
3.    Apakah dampak dari inflasi?
4.    Bagaimana cara mengatasi inflasi?

BAB II PERMASALAHAN
            PENGERTIAN
                Inflasi erat kaitannya dengan masalah nilai uang. Uang mempunyai nilai karena diterimasebagai alat tukar barang dan jasa. Oleh karena itu, nilai uang ditentukan oleh harga-hargabarang dan jasa yang dapat dibeli dengan uang tersebut.
                Apabila harga-harga dalam suatu perekomonian naik, maka jumlah barang dan jasadapat ditukar dengan sejumlah uang menjadi lebih sedikit. Dengan kata lain, tingkat barang danjasa naik. Dalam kakus ini dikatakan bahwa nilai uang mengalami penurunan.
                Mengapa harga-harga bisa turun naik atau tidak stabil ? kejadian itu sebetulnyabersumber dari ketidakseimbangan arus uang dan arus barang dalam perekomonian. Padapembahasan ini telah diperkenalkan konsep uang dan arus barang. Secara sederhana, arusuang dan arus barang bisa dikatakan seperti ini : Arus barang mengalir dari hasil produksiperusahaan ke pasar barang dan bertemu dengan arus uang yang berasal dari pemblanjaanpemerintah dan rumah tangga/konsumen. Disinilah harga tercipta. Jika arus barang dan arusuang dalam keadaan seimbang, maka harga-harga akan stabil, tidak naik dan tidak turun.Dalam keadaan seimbang, maka penawaran hasil produksi sama dengan permintaannya.Begitu juga dengan uang yang tersedia di masyarakat (uang beredar), jumlahnya tetap sesuaiuntuk melayani kebutuhan ekonomi masyarakat.
                Apabila terjadi ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan barang serta arusuang, maka harga-harga barang akan berubah. Perubahan harga ke atas atau dengan lainnaiknya harga-harga yang bersumber dari tergantungnya keseimbangan antara arus uang danbarang itulah yang dinamakan inflasi.

            JENIS-JENIS INFLASI
                Inflasi bisa ditinjau dari tingkat keparahannya, penyebabnya, dan dari segi asalnya.
Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya inflasi dibedakan atas beberapa macam, yaitu :
            Inflasi ringan (di bawah 10% per tahun)
            Inflasi sedang (antara 10-30% per tahun)
            Inflasi berat (antara 30-100% per tahun)
        Inflasi sangat berat atau hiperinflasi (di atas 100% per tahun)
             
Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya inflasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
            Demand-pull Inflation
Disebabkan karena kelebihan permintaan efektif atas barang/jasa dan sering disebutjuga sebagaiinflasi sisi permintaan (demand side inflation).Permintaan darimasyarakat yang terlalu besar tidak dapat dilayani oleh kapasitas produksi sehinggakeseimbangan antara permintaan dan penawaran terganggu dan mengakibatkanharga-harga naik. Bila digambarkan dalam kurva, inflasi tampak dalam peraga 1.1berikut :


            Cost-push Inflation
        Kenaikan biaya produksi (Cost-push) dapat mendorong harga-harga ke atas. Jikadigambarkan dalam kurva, inflasi tersebut tampak dalam peraga 1.2.


Cost-push Inflation dibedakan atas 2 macam :
Inflasi yang disebabkan karena kenaikan harga (Price push Inflation), karenakenaikan harga barang-barang baku. Misalnya peningkatan harga BBM akanberakibat kenaikan biaya transportasi hampir seluruh jenis barang sehinggamenaikkan harga jual.
Inflasi yang disebabkan karena kenaikan upah/gaji (Wage Cost Push Inflation).Misalnya karena kenaikan gaji pegawai negeri yang diikuti oleh usaha-usahaswasta, maka harga barang ikut naik.

        Inflasi karena kenaikan upah ini sangat ditakuti karena akan menimbulkan spiralantara kenaikan upah dan harga. Karena upah naik, harga-harga akan naik. Karenaharga naik-upah terpaksa harus dinaikkan dan ini akan terus berkelanjutan.
  
Asal Inflasi
                Dari segi asal, inflasi dapat dibedakan atas :
Imported Inflation
                Inflasi ini timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang mengakibatkan naiknyaharga barang di dalam negeri. Jenis inflasi ini banyak dialami oleh negara-negara yangsedang berkembang yang sebagian besar usaha produksinya mempergunakan bahandan alat dari luar negeri. Misalnya, inflasi yang terjadi di Jepang menimbulkan inflasi puladi Indonesia karena kenaikan harga bahan cat, bahan foto, kendaraan, dan bahan apasaja yang berasal dari sana membawa akibat naiknya harga-harga produksi di Indonesia.Inflasi tersebut pindah berdasarkan kaitan antar Negara yang timbul dari perdaganganinternasional.

Inflasi karena Defisit Anggaran Belanja Negara Yang Terus-menerus
                Misalnya, di zaman Order Lama Indonesia mengalami inflasi yang habat. Apasebabnya ? Karena APBN mengalami defisit dalam jumlah sangat besar dan terjadisecara terus-menerus. Pemerintah kemudian menginstruksikan Bank Indonesiamencetak uang dalam jumlah besar untuk melayani kebutuhan pemerintah. Selain itu,uang yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan dibekukan dan kredit bank sangatdibatasi. Tidak heranlah kita bahwa harga-harga mencapai bintang di langit, jumlah uangyang beredar bertambah dengan cepatnya, tetapi nilai produk nasional malah merosot.Laju inflasi pada saat ini mencapai 500-650%.
                Ketiga jenis inflasi yang baru kita bahas tersebut biasanya saling mendorong dansaling memperkuat. Sekali orang menyadari adanya inflas, mereka akan bertindaksedemikian rupa hingga justru memperkuat inflasi yang sudah ada.
                Karena harga naik, para pedagang cenderung menyimpan barangnya menunggusampai harga naik lebih tinggi lagi. Ini menyebabkan peredaran barang berkurangsehingga harga-harga akan naik lebih tinggi lag. Karena harga naik, para pengusahaakan mengikuti gerakan harga dan berusaha mempertahankan / meningkatkanpendapatan dan labanya dengan menaikkan harga jualnya.
                Karena harga-harga naik, masyarakat cenderung segera membeli barang(sebelum harga naik lagi), sehingga permintaan barang naik dan harga-harga justruakan naik lagi. Karena kaitannya antara barang yang satu dengan yang lain, makakenaikan harga suatu barang juga akan mendorong naiknya harga barang-barang yanglain.
PENYEBAB INFLASI
                Sejak dahulu gejala inflasi dihubungkan dengan jumlah uang yang beredar. Terdapatbeberapa teori mengenai jumlah uang beredar. Dua di antaranya akan kita bahas berikut ini :


Teori Klasik
Teori klasik umumnya berpendapat bahwa tingkat harga terutama ditentukan olehjumlah uang yang beredar. Hal ini terlihat karena hubungan antara jumlah uang dan nilaiuang. Bila jumlah uang bertambah, harga-harga akan naik. Pertambahan jumlah uangyang beredar bisa disebabkan oleh defisit APBN atau karena adanya perluasan kredit.

Teori Keynes
                Para ahli ekonomi keynesian (pengikut keynes) menjelaskan seluruh prosesekonomi tanpa mementingkan peran uang. Yang penting dalam kehidupan ekonominasional adalah produksi (penawaran) dan pembelanjaan (permintaan) dalam lingkaranekonomi , sedangkan jumlah uang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat olehdunia perbankan.
                Dalam pandangan keynes, permintaan masyarakat (effective demand) lah yangpaling
menentukan kestabilan kehidupan ekonomi nasional. Para konsumen, para produsen,pemerintah dan luar negeri bersama-sama membeli lebih banyak barang dari yang dihasilkan oleh kapasitas produksi yang ada. Hal ini menyebabkan ketegangan-ketegangan di pasaran. Produksi tak bisa dinaikan karena dibatasinya kapasitasproduksi. Rendahnya jumlah barang atau jasa yang di produksi berakibat harga-harganaik, akibatnya timbul lagi inflasi.
                Di Indonesia, kelompok bahan makanan, perumahan, aneka barang dan jasamemegang peranan penting dalam mekanisme perekonomian. Kelompok inilah yangmengalami ketidak seimbangan permintaan dan penawaran, sehingga memegang adilbesar dalam kenaikan tinggkat inflasi. Misalnya pada tahun 1991, terjadi lonjakan inflasiyang tinggi di sebabkan ketidakseimbangan permintaan dan penawaran dalamkelompok makanan. Sedangkan tahun 1990 dan 1993, terjadi inflasi akibatketidakseimbangan permintaan dan penawaran sektor perumahan dengan anekabarang dan jasa.

            TEORI-TEORI INFLASI
                Secara garis besar ,teori inflasi dibagi dalam tiga kelompok yang masing-masing meliputiaspek-aspek tertentu dari proses inflasi.
            Teori Kuantitas
Teori kuantitas meliput peranan uang beredar dalam proses inflasi dari beberapa aspek.
Jumlah uang beredar
Dianggap bahwa penyebab inflasi adalah pertambahan dari jumlah uang yang beredar.Tanpa ada kenaikan uang beredar tidak akan timbul inflasi.
Psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang.
Ada tiga kemungkinan keadaan berkaitan dengan harapan masyarakat ini.
Masyarakat tidak mengharapkan harga-harga naik pada masa mendatangsehingga sebagian uang yang diterimanya disimpan, akibatnya harga-harga tidaknaik lagi tapi ini justru awal dari munculnya inflasi.
Masyarakat mulai sadar bahwa ada inflasi. Penambahan jumlah uang tidak lagidi simpan tapi di pergunakan untuk membeli barang. Hal ini berarti adanyakenaikan permintaan sehingga harga-harga akan meningkat.
Terjadi pada keadaan inflasi yang sudah parah (hiper inflasi), dimana dalamtahap ini orang sudah mulai kehilangan kepercayaan terhadap nilai mata uang,ditandai oleh adanya peredaran mata uang yang makin cepat. Keadaan sepertiini ditandai oleh kecenderungan pada saat jumlah uang bertambah (misal 20%)mengakibatkan harga-harga naik lebih dari 20%.

            Teori Keynes
                Inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuannya (secaraekonomis). Proses inflasi ini terjadi sebagai proses perebutan bagian rezeki diantara kelompok-kelompok social yang menginginkan bagian yang lebih bear daripada yang bisa disediakan olehmasyarakat tersebut (permintaan melebihi penawaran). Disinilah timbul konsep inflationary-gap.
                Golongan/kelompok masyarakat yang mempunyai dana, misalnya pemerintah berusahamemperoleh bagian besar dari hasil produksi (output) masyarakat menjalankan defisit anggaranbelanja yang dibiayai dengan mencetak uang baru. Mungkin juga golongan pengusaha-pengusaha swasta ingin melakukan investasi-investasi baru setelah memperoleh danapembiayaan dari kredit bank. Golongan tersebut bisa juga serikat buruh yang berusahamemperoleh kenaikan gaji bagi anggota-anggotanya.
                Bila jumlah permintaan efektif dari semua golongan masyarakat melebihi jumlah baranngyang tersedia, maka harga akan naik.

            Teori Strukturalis
                Teori ini memberikan tekanan pada kekauan dari struktur perekonomian seperti yangterjadi pada Negara-negara berkembang, ada dua kekuatan utama dalam perekonomianNegara-negara sedang berkembang yang bisa menimbulkan inflasi. Kekakuan ini terdiri dari :
Kekakuan pertama, berupa ketidak elastisan dari penerimaan ekspor., yaitu nilai eksportumbuh secara lamban dibandingkan dengan pertumbuhan sector lain.
Kekakuan kedua, berkaitan dengan ketidak-elastisan dari penawaran atau produksibahan makanan di dalam negeri. Misalnya, pertumbuhan produksi bahan makanan tidaksecepat pertumbuhan penduduk dan pendapatan per-kapita, sehingga harga bahanmakanan naik melebihi kenaikan harga barang lain. Kemudian muncul tuntutankaryawan untuk menaikkan gajinya. Kenaikan gaji ini mengakibatkan menaiknya ongkosproduksi, yang berarti pula adanya kenaikan harga. Naiknya harga ini akanmenimbulkan kembali tuntutan kenaikan gaji. Inilah yang kita kenal dengan prosesspiralinflasi.

            AKIBAT-AKIBAT INFLASI
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa inflasi dengan hanya beberapa persen setahun(inflasi yang lunak) itu tidak merugikan, sebaliknya malah dapat mendorong perkembanganekonomi, karena dapat mendorong paa pengusaha memperluas produksinya dan dengandemikian menciptakan kesempatan kerja baru. Tetapi inflasi mencapai laju lebih dari 10%,maka akibat negative-negatifnya mulai kentara. Diantaranya sebagai berikut :
Inflasi merugikan orang-orang yang berpenghasilan tetap, karena penyesuaian upah/gajibiasanya mengikui kenaikan harga dengan jangka waktu yang agak lama. Dengandemikian, penghasilan rill merosot.
Inflasi menyebabkan harga barang-barang ekspor menjadi mahal , sehingga ekspor kitatidak bisa bersaing dengan hasil produksi Negara-negara lain.
Inflasi menyebabkan orang-orang enggan menabung (karena nilai nyata uang tabunganmerosot) dan mendorong orang suka mencari pinjaman. Hal ini akan menghambatperkembangan dunia usaha dan investasi.

            CARA-CARA MENGATASI INFLASI
Inflasi merupakan penyebab keresahan masyarakat dan mengakibatkan kekhawatiranpemerintah. Oleg sebab itu, pemeritah berusaha menekan inflasi serendah-rendahnyakarena inflasi tidak dapat dihapuskan sama sekali.
Inflasi yang disahkan (validated) dan tidak disahkan. Jika inflasi dibiarkan berlangsunganterus-menerus karena pemerintah mengizinkan penambahan persediaan uang (misalnyakarena deficit anggaran dengan mencetak uang baru), maka inflasi itu disebut inflasi yangdisahkan. Jika inflasi yang tejadi tidak disertai dengan kenaikan persedianan uang, makainflasi itu disebut inflasi yang tidak disahkan.
Inflasi dapat menguntungkan golongan masyarakat tertentu tetapi merugikan golonganlain, sehingga menimbulkan ketegangan social. Oleh sebab itu, setiap Negara menghindariinflasi dengan menerapkan berbagai kebijakan. Beberapa kebijakan untuk mengatasi inflasiantara lain sebagai berikut :
            Kebijakan moneter
Kebijakan ini adalah kebijakan Bank Sentral yang ingin mengurangi jumlah uangdengan cara mengendalikan pemberian kredit oleh bank umum kepada masyarakat.
            Politik Diskonto
Politik Diskonto (discount policy) adalah polikit bank Sentral untuk mempengaruhiperederan uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga,dengan menaikan tingkat bunga dapat diharapkan jumlah uang yang beredardimasyarakat akan berkurang, karena orang akan lebih banyak menyimpan uangdi bank dari pada menjalankan investasi. Sebaliknya Bank Sentral akanmenurunkan suku bunga jika timbul deflasi. Dengan diturunkannya suku bungandiharapkan masyarakat akan menarik uangnya dari bank karena bunga tidakmemadai.
            Politik Pasar Terbuka
Untuk memperkuat polotik diskonto, Bank Sentral juga menjalankan politik pasarterbuka (open market policy) yaitu dengan jalan membeli dan menjual surat-suratberharga. Dengan membeli surat-surat berharga diharapkan uang berambah dimasyarakat. Sebaliknya jika menjual surat-surat berharga diharapkan uang akantersedot dari masyarakat.
            Politik Persediaan Kas
Politik Persediaan Kas (cash ratio policy) yaitu politik Bank Sentral untukmempengaruhi peredaran uang dengan cara menaikkan dan menurunkanpresentase persediaan kas dari bank. Dengan dinaikkannya presentasepersediaan kas, maka diharapkan jumlah kredit akan berkurang. Sebaliknya,dengan diturunkannya presentase persediaan kas, maka permintaan kreditdiharapkan bertambah.
            Kebijakan Fiskal
Dengan kebijakan ini, pemerintah mempengaruhi perekonomian melalui perubahanpengeluaran dan pemerimaan pemerintah. Jenis kebijakan fiskal ini diantaranya sebagaiberikut :
            Pengaturan pengeluaran pemerintah            
Pemerintah harus menjaga penggunaan anggaran Negara agar sesuai denganperencanaan. Kalau pembelanjaan Negara melampaui bats yang telah ditentuakn ataudirencanakan, akan mendorong pertambahan uang beredar atau sebaliknya.
            Peningkatan tarif pajak
Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang utama. Dengan dinaikkannya tarifpajak, maka penghasilan rumah tangga akan diberikan kepada pemerintah sehinggadaya beli masyarakat atas barang dan jasa akan berkurang.
3. Kebijakan Nonmoneter
                Kebijakan nonmoneter dapat ditempuh dangan tiga cara :
Peningkatan produksi
Kalau produksi meningkat, walaupun jumlah uang bertambah, inflasi tidak terjadi.Bahkan hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan perekonomian.

Kebijakan upah
Inflasi dapat diatasi dengan menurunkan pendapatan yang siap dibelanjakan(disposable income) masyarakat. Penuruna disposable income dilakukan denganmenaikan pajak penghasilan.

Pengawasan harga
Kecenderungan dinaikkannya harga oleh pengusaha dapat diatasi dengan penetapanharga maksimum olh pemerintah. Namun, tindakan ini dapat menyebabkan timbulnyajual-beli barang tanpa mengindahkan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah(black market).untuk mengatasi keadaan itu, pendistribusian barang-barang tersebutkepada masyarakat dilakukan oleh pemerintah. Hah ini pernah dilaksanakan pada masaorde lama.

            DEFLASI, DEVALUASI dan REVALUASI
Deflasi
                Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Pada deflasi, jumlah uang yang beredardi dalam masyarakatbterlalu sedikit, sedangkan barang dan jasa tersedia secaramelimpah sehingga kenaikan secara tajam nilai mata uang dan peningkatan perananuang tidak dapat dihindarkan.
                Deflasi akan mempengaruhi garapan yang akan dating dan psikologi parapengusaha. Proses deflasi juga akam mempengaruhi penurunan tingkat investasi yangtentu saja akan membawa kesulitan bagi perekonomian.
                Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Pada deflasi, jumlah uang yang beredardi dalam masyarakatbterlalu sedikit, sedangkan barang dan jasa tersedia secaramelimpah sehingga kenaikan secara tajjam nilai mata uang dan peningkatan perananuang tidak dapat dihindarkan.
                Deflasi akan mempengaruhi garapan yang akan dating dan psikologi parapengusaha. Proses deflasi juga akam mempengaruhi penurunan tingkat investasi yangtentu saja akan membawa kesulitan bagi perekonomian.

Devaluasi
                Masalah devaluasi berkaitan erat dengan perubahan kurs valuta asing. Devaluasiadalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri (valutaasing). Kebijakan devaluasi yang diambil oleh suatu negara biasanya terlebih dahuludikonsultasikan dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund).Indonesia telah beberapa kali melakukan devaluasi, kita perlu membedakan devaluasidan depresiasi, mengingat keduanya sama-sama merupakan penurunan nilai mata uangdalam negeri terhadap valuta asing. Pada devaluasi, penurunan nilai mata uang dalamnegeri terhadap valuta asing terjadi karena adanya kebijakan pemerintah. Sedangkanpada depresiasi, penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing terjadibukan karena adanya kebijakan pemerintah, tetapi akibat kekuatan pemerintah danpenawaran mata uang di pasar valuta asing.

Revaluasi
                Revaluasi adalah kebalikan dari devaluasi. Jadi,revaluasiadalah suatu usahauntuk menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing karena nilai matauang dalam negeri itu dinilai terlalu rendah. Sedangkanapresiasi,yang merupakankebalikan dari depresiasi, adalah suatu kenaikan nilai mata uang dalam negeri terhadapvaluta asing yang terjadi di pasar valuta asing.
             
      CONTOH PERMASALAHN INFLASI

            KINERJA EKONOMI: Inflasi Di Bawah Target
                                                                                                                            
Tahun
Target*)
Realisasi
2011
5,65%
3,79%
2012
5,3%
-
Sumber: Depkeu 
Ket: *) target dalam APBN-P
Indonesia
                JAKARTA: Tingkat inflasi yang cukup rendah tahun inidianggap sebagai capaian yang cukup baik. Namun,pemerintah akan meningkatkan sinergi otoritas moneter danfiskal, serta mengoptimalkan pengawasan inflasi di daerah.
 Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo menilai               capaian inflasi 2011 yang tercatat 3,79% sudah cukup baikkarena tingkat inflasi ini jauh lebih rendah daripada asumsipemeritah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraPerubahan (APBN-P) 2011 yang ditetapkan 5,65%. 
 "Inflasi 2011 ini cukup baik, tapi tadi dikatakan            pentingnya kita bersinergi, otoritas moneter dan fiskal, dan juga dengan daerah untuk bisamenjaga inflasi," ujar Agus usai pembukaan perdagangan saham hari pertama 2012 di BursaEfek Indonesia hari ini.
 Pada 2012, pemerintah menargetkan inflasi sebesar 5,3%. Namun, melihat realisasi          inflasi 2011 yang lebih rendah dari perkiraan, pemerintah akan berupaya agar capaian tingkatinflasi 2012 dapat lebih rendah dari 5,3%. "Tapi tentu kita harus berupaya untuk lebih rendahdari itu, jadi harus dijaga maksimum 5,3%," ujar Agus.

                Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Desember 2011 sebesar 0,57%.Berdasarkan kelompok pengeluaran, kontributor inflasi Desember tertinggi adalah kelompokbahan makanan sebesar 0,84%, yang kemudian diikuti kelompok makanan jadi dan rokokmenyumbang  0,78%.
                Sementara itu, laju inflasi tahunan maupun tahun kalendernya 3,79%. Inflasi komponeninti, secara kumulatif selama periode Januari-Desember 2011 maupun dibandingkan Desember2010 sebesar 4,34%.
 Sementara itu, untuk inflasi harga barang yang diatur pemerintah, inflasi tahunannnya       mencapai 2,78%, sedangkan inflasi atas harga barang yang bergejolak inflasi tahunkalendernya (year-on-year) 3,37%.
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika membuka transaksi BEI awal tahun 2012     tadi pagi menegaskan tujuan pembangunan bukan hanya mengejar angka pertumbuhanekonomi yang tinggi, tetapi juga harus menjaga tingkat inflasi dan daya beli masyarakat, sertamengurangi kemiskinan dan pengangguran. 
 Presiden juga meminta agar peran pemerintah, pengusaha baik BUMN dan swasta,           serta seluruh masyarakat bersinergi untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut. (sut).


            Presiden Banggakan Prestasi Pertumbuhan & Inflasi 2011


                 JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membanggakan realisasi inflasi 2011yang bisa ditekan pada angka 3,79% dan pencapaian pertumbuhan kuartal III sebesar 6,5%.Menurut Kepala Negara, dengan kedua prestasi itu telah berhasil menempatkan kinerjaekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di kawasan Asia Pasifik.
                "Sebagai contoh inflasi tercatat 3,79% ini terendah di kawasan Asia Pasific. Sedangkanpertumbuhan ekonomi kuartal III yang mencapai 6,5% itu menjadi tertinggi di antara negara-negara se ASEAN," ujarnya saat membuka Sidang Kabinet Parippurna yang dihadiri olehanggota Kabinet Indonesia Bersatu II di Istana Presiden, hari ini.

                Menurut dia, keberhasilan perekonomian tersebut makin lengkap dengan pencapaianrealisasi ekspor yang menembus US$200 miliar atau salah satu realisasi tertinggi dalam sejarahperdagangan nasional."Ini memberikan semangat bagi kita bukan hanya mempertahankannyatapi meningkatkan lagi di tahun ini."Soal keberhasilan menekan inflasi ke angka 3,79% padatahun lalu, menurut Presiden Yudhoyono, hal itu memang bukan yang paling terbaik karenapada 2009 justru pemerintah berhasil menekan inflasi pada angka 2,78% atau terendahsepanjang sejarah republik.
                Hanya saja, Kepala Negara tetap merasa banggsa dengan pencapaian itu karenaberhasil dilakukan pemerintah di tengah kondisi ekonomi sejumlah negara di dunia yang justrujatuh dan menghadapi krisis. (faa)

 BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Inflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan penurunan nilai uang disebabkan terlalu banyaknyajumlah uang yang beredar dalam masyarakat sehingga harga-harga naik secara ukmum dan terus-menerus.
§       Terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang berasal dari :
§       Segi produksi (segi penawaran)
§       Segi permintaan
§       Segi harga
§       Segi uang
§       Jenis inflasi :
Berdasarkan tingkat parah/tidaknya inflasi :
            Inflasi ringan (dibawah 10%)
            Inflasi sedang (antara 10-30%)
            Inflasi berat (antara 30-100%)
            Inflasi sangat berat (di atas 100%)
Berdasarkan penyebab :
            Demand-pull inflation(inflasi karena kelebihan permintaan efektif)
            Cost-push inflation(inflasi karena kenaikan biaya produksi)
Berdasarkan asal :
            Inflasi berasal dari luar negeri (imported inflation)
            Inflasi karena deficit APBN yang terus menerus
§       Penyebab inflasi :
Bertambahnya jumlah uang beredar
Bertambahnya permintaan efektif
§       Teori-teori inflasi
Teori Kuantitas
Teori Keynes
Teori Strukturalis
§       Akibat inflasi :
Merugikan orang-orang berpenghasilan tetap
Harga barang ekspor mahal
Tabungan masyarakat merosot
§       Cara-cara untuk mengatasi inflasi dilakukan melalui kebijakan :
Moneter
Fiscal
Nonmoneter
§       Deflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan terjadinya kenaikan nilai uang secara tajam karenasedikitnya uang beredar di masyarakat sehingga harga-harga cenderung turun.
§       Devaluasi adalah usaha untuk menurunkan nilai uang dalam negeri terhadap niali uang luar negeri.
§       Revaluasi adalah usaha untuk menaikkan nilai uang dalam negeri terhadap uang luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar :
Artikel :
Pelajaran EKONOMI 2 , PENERBIT ERLANGGA , RITONGA, dkk.

No comments:

Post a Comment