BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Inflasi yang ditandai dengan kenaikan
harga-harga barang adalah peristiwa moneter yang penting dan biasa di jumpai di
hamper semua Negara. Inflasi dapat menimbulkan keresahan masyarakat apalagi
jika hal itu terjadi secara terus-menerus (berkepanjangan). Kenaikan harga akan
menyulitkan masyarakat terutama mereka yang berpenghasilan rendahdan yang
berpenghasilan tetap. Misalnya, sebelum terjadi inflasi uang sebesar
Rp.50.000,dapat digunakan biaya hidup selama satu minggu, tetapi setelah
terjadi inflasi, uang sebesar ituhanya dapat digunakan untuk hidup lima hari.
Jadi, dengan uang uang sama diperoleh jumlah barang lebih sedikit dibanding
sebelum terjadi inflasi. Oleh karena pengaruhnya cukup besarpada kehidupan
ekonomi, inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapat
perhatian para ekonom, pemerintah maupun masyarakat umum.
RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa
saja jenis-jenis inflasi?
2. Apa
saja penyebab inflasi?
3. Apakah
dampak dari inflasi?
4. Bagaimana
cara mengatasi inflasi?
BAB II PERMASALAHAN
PENGERTIAN
Inflasi erat kaitannya dengan masalah
nilai uang. Uang mempunyai nilai karena diterimasebagai alat tukar barang dan
jasa. Oleh karena itu, nilai uang ditentukan oleh harga-hargabarang dan jasa
yang dapat dibeli dengan uang tersebut.
Apabila harga-harga dalam suatu
perekomonian naik, maka jumlah barang dan jasadapat ditukar dengan sejumlah
uang menjadi lebih sedikit. Dengan kata lain, tingkat barang danjasa naik.
Dalam kakus ini dikatakan bahwa nilai uang mengalami penurunan.
Mengapa harga-harga bisa turun naik
atau tidak stabil ? kejadian itu sebetulnyabersumber dari ketidakseimbangan
arus uang dan arus barang dalam perekomonian. Padapembahasan ini telah
diperkenalkan konsep uang dan arus barang. Secara sederhana, arusuang dan arus
barang bisa dikatakan seperti ini : Arus barang mengalir dari hasil
produksiperusahaan ke pasar barang dan bertemu dengan arus uang yang berasal
dari pemblanjaanpemerintah dan rumah tangga/konsumen. Disinilah harga tercipta.
Jika arus barang dan arusuang dalam keadaan seimbang, maka harga-harga akan
stabil, tidak naik dan tidak turun.Dalam keadaan seimbang, maka penawaran hasil
produksi sama dengan permintaannya.Begitu juga dengan uang yang tersedia di
masyarakat (uang beredar), jumlahnya tetap sesuaiuntuk melayani kebutuhan
ekonomi masyarakat.
Apabila terjadi ketidakseimbangan
antara penawaran dan permintaan barang serta arusuang, maka harga-harga barang
akan berubah. Perubahan harga ke atas atau dengan lainnaiknya harga-harga yang
bersumber dari tergantungnya keseimbangan antara arus uang danbarang itulah
yang dinamakan inflasi.
JENIS-JENIS INFLASI
Inflasi bisa ditinjau dari tingkat
keparahannya, penyebabnya, dan dari segi asalnya.
Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkat
keparahannya inflasi dibedakan atas beberapa macam, yaitu :
Inflasi ringan (di
bawah 10% per tahun)
Inflasi sedang
(antara 10-30% per tahun)
Inflasi berat (antara
30-100% per tahun)
Inflasi sangat berat
atau hiperinflasi (di atas 100% per tahun)
Penyebabnya
Berdasarkan
penyebabnya inflasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Demand-pull Inflation
Disebabkan karena
kelebihan permintaan efektif atas barang/jasa dan sering disebutjuga sebagaiinflasi sisi permintaan (demand side inflation).Permintaan darimasyarakat yang terlalu besar tidak dapat
dilayani oleh kapasitas produksi sehinggakeseimbangan antara permintaan dan
penawaran terganggu dan mengakibatkanharga-harga naik. Bila digambarkan dalam
kurva, inflasi tampak dalam peraga 1.1berikut :
Cost-push Inflation
Kenaikan biaya produksi (Cost-push)
dapat mendorong harga-harga ke atas. Jikadigambarkan dalam kurva, inflasi
tersebut tampak dalam peraga 1.2.
Cost-push Inflation
dibedakan atas 2 macam :
Inflasi yang disebabkan karena kenaikan
harga (Price push Inflation), karenakenaikan harga barang-barang baku. Misalnya
peningkatan harga BBM akanberakibat kenaikan biaya transportasi hampir seluruh
jenis barang sehinggamenaikkan harga jual.
Inflasi yang disebabkan karena kenaikan
upah/gaji (Wage Cost Push Inflation).Misalnya karena kenaikan gaji pegawai
negeri yang diikuti oleh usaha-usahaswasta, maka harga barang ikut naik.
Inflasi karena kenaikan upah ini sangat
ditakuti karena akan menimbulkan spiralantara kenaikan upah dan harga. Karena
upah naik, harga-harga akan naik. Karenaharga naik-upah terpaksa harus
dinaikkan dan ini akan terus berkelanjutan.
Asal Inflasi
Dari segi asal, inflasi dapat dibedakan
atas :
Imported Inflation
Inflasi ini timbul karena adanya
inflasi di luar negeri yang mengakibatkan naiknyaharga barang di dalam negeri.
Jenis inflasi ini banyak dialami oleh negara-negara yangsedang berkembang yang
sebagian besar usaha produksinya mempergunakan bahandan alat dari luar negeri.
Misalnya, inflasi yang terjadi di Jepang menimbulkan inflasi puladi Indonesia
karena kenaikan harga bahan cat, bahan foto, kendaraan, dan bahan apasaja yang
berasal dari sana membawa akibat naiknya harga-harga produksi di
Indonesia.Inflasi tersebut pindah berdasarkan kaitan antar Negara yang timbul
dari perdaganganinternasional.
Inflasi karena Defisit Anggaran Belanja Negara Yang
Terus-menerus
Misalnya, di zaman Order Lama Indonesia
mengalami inflasi yang habat. Apasebabnya ? Karena APBN mengalami defisit dalam
jumlah sangat besar dan terjadisecara terus-menerus. Pemerintah kemudian
menginstruksikan Bank Indonesiamencetak uang dalam jumlah besar untuk melayani
kebutuhan pemerintah. Selain itu,uang yang dibutuhkan oleh
perusahaan-perusahaan dibekukan dan kredit bank sangatdibatasi. Tidak heranlah
kita bahwa harga-harga mencapai bintang di langit, jumlah uangyang beredar
bertambah dengan cepatnya, tetapi nilai produk nasional malah merosot.Laju
inflasi pada saat ini mencapai 500-650%.
Ketiga jenis inflasi yang baru kita
bahas tersebut biasanya saling mendorong dansaling memperkuat. Sekali orang
menyadari adanya inflas, mereka akan bertindaksedemikian rupa hingga justru
memperkuat inflasi yang sudah ada.
Karena harga naik, para pedagang
cenderung menyimpan barangnya menunggusampai harga naik lebih tinggi lagi. Ini
menyebabkan peredaran barang berkurangsehingga harga-harga akan naik lebih
tinggi lag. Karena harga naik, para pengusahaakan mengikuti gerakan harga dan
berusaha mempertahankan / meningkatkanpendapatan dan labanya dengan menaikkan
harga jualnya.
Karena harga-harga naik, masyarakat
cenderung segera membeli barang(sebelum harga naik lagi), sehingga permintaan
barang naik dan harga-harga justruakan naik lagi. Karena kaitannya antara
barang yang satu dengan yang lain, makakenaikan harga suatu barang juga akan
mendorong naiknya harga barang-barang yanglain.
PENYEBAB INFLASI
Sejak dahulu gejala inflasi dihubungkan
dengan jumlah uang yang beredar. Terdapatbeberapa teori mengenai jumlah uang
beredar. Dua di antaranya akan kita bahas berikut ini :
Teori Klasik
Teori klasik umumnya
berpendapat bahwa tingkat harga terutama ditentukan olehjumlah uang yang
beredar. Hal ini terlihat karena hubungan antara jumlah uang dan nilaiuang.
Bila jumlah uang bertambah, harga-harga akan naik. Pertambahan jumlah uangyang
beredar bisa disebabkan oleh defisit APBN atau karena adanya perluasan kredit.
Teori Keynes
Para ahli ekonomi keynesian (pengikut
keynes) menjelaskan seluruh prosesekonomi tanpa mementingkan peran uang. Yang
penting dalam kehidupan ekonominasional adalah produksi (penawaran) dan
pembelanjaan (permintaan) dalam lingkaranekonomi , sedangkan jumlah uang
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat olehdunia perbankan.
Dalam pandangan keynes, permintaan masyarakat
(effective demand) lah yangpaling
menentukan kestabilan
kehidupan ekonomi nasional. Para konsumen, para produsen,pemerintah dan luar
negeri bersama-sama membeli lebih banyak barang dari yang dihasilkan oleh
kapasitas produksi yang ada. Hal ini menyebabkan ketegangan-ketegangan di
pasaran. Produksi tak bisa dinaikan karena dibatasinya kapasitasproduksi.
Rendahnya jumlah barang atau jasa yang di produksi berakibat harga-harganaik,
akibatnya timbul lagi inflasi.
Di Indonesia, kelompok bahan makanan,
perumahan, aneka barang dan jasamemegang peranan penting dalam mekanisme
perekonomian. Kelompok inilah yangmengalami ketidak seimbangan permintaan dan
penawaran, sehingga memegang adilbesar dalam kenaikan tinggkat inflasi.
Misalnya pada tahun 1991, terjadi lonjakan inflasiyang tinggi di sebabkan
ketidakseimbangan permintaan dan penawaran dalamkelompok makanan. Sedangkan
tahun 1990 dan 1993, terjadi inflasi akibatketidakseimbangan permintaan dan
penawaran sektor perumahan dengan anekabarang dan jasa.
TEORI-TEORI INFLASI
Secara garis besar ,teori inflasi
dibagi dalam tiga kelompok yang masing-masing meliputiaspek-aspek tertentu dari
proses inflasi.
Teori Kuantitas
Teori kuantitas
meliput peranan uang beredar dalam proses inflasi dari beberapa aspek.
Jumlah uang beredar
Dianggap bahwa
penyebab inflasi adalah pertambahan dari jumlah uang yang beredar.Tanpa ada
kenaikan uang beredar tidak akan timbul inflasi.
Psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di
masa mendatang.
Ada tiga kemungkinan
keadaan berkaitan dengan harapan masyarakat ini.
Masyarakat tidak mengharapkan
harga-harga naik pada masa mendatangsehingga sebagian uang yang diterimanya
disimpan, akibatnya harga-harga tidaknaik lagi tapi ini justru awal dari
munculnya inflasi.
Masyarakat mulai sadar bahwa ada
inflasi. Penambahan jumlah uang tidak lagidi simpan tapi di pergunakan untuk
membeli barang. Hal ini berarti adanyakenaikan permintaan sehingga harga-harga
akan meningkat.
Terjadi pada keadaan inflasi yang sudah
parah (hiper inflasi), dimana dalamtahap ini orang sudah mulai kehilangan
kepercayaan terhadap nilai mata uang,ditandai oleh adanya peredaran mata uang
yang makin cepat. Keadaan sepertiini ditandai oleh kecenderungan pada saat
jumlah uang bertambah (misal 20%)mengakibatkan harga-harga naik lebih dari 20%.
Teori Keynes
Inflasi terjadi karena suatu masyarakat
ingin hidup diluar batas kemampuannya (secaraekonomis). Proses inflasi ini
terjadi sebagai proses perebutan bagian rezeki diantara kelompok-kelompok
social yang menginginkan bagian yang lebih bear daripada yang bisa disediakan
olehmasyarakat tersebut (permintaan melebihi penawaran). Disinilah timbul
konsep inflationary-gap.
Golongan/kelompok masyarakat yang
mempunyai dana, misalnya pemerintah berusahamemperoleh bagian besar dari hasil
produksi (output) masyarakat menjalankan defisit anggaranbelanja yang dibiayai
dengan mencetak uang baru. Mungkin juga golongan pengusaha-pengusaha swasta
ingin melakukan investasi-investasi baru setelah memperoleh danapembiayaan dari
kredit bank. Golongan tersebut bisa juga serikat buruh yang berusahamemperoleh
kenaikan gaji bagi anggota-anggotanya.
Bila jumlah permintaan efektif dari
semua golongan masyarakat melebihi jumlah baranngyang tersedia, maka harga akan
naik.
Teori Strukturalis
Teori ini memberikan tekanan pada
kekauan dari struktur perekonomian seperti yangterjadi pada Negara-negara
berkembang, ada dua kekuatan utama dalam perekonomianNegara-negara sedang
berkembang yang bisa menimbulkan inflasi. Kekakuan ini terdiri dari :
Kekakuan pertama, berupa ketidak elastisan dari penerimaan
ekspor., yaitu nilai eksportumbuh secara lamban dibandingkan dengan pertumbuhan
sector lain.
Kekakuan kedua, berkaitan dengan
ketidak-elastisan dari penawaran atau produksibahan makanan di dalam negeri. Misalnya,
pertumbuhan produksi bahan makanan tidaksecepat pertumbuhan penduduk dan
pendapatan per-kapita, sehingga harga bahanmakanan naik melebihi kenaikan harga
barang lain. Kemudian muncul tuntutankaryawan untuk menaikkan gajinya. Kenaikan
gaji ini mengakibatkan menaiknya ongkosproduksi, yang berarti pula adanya
kenaikan harga. Naiknya harga ini akanmenimbulkan kembali tuntutan kenaikan
gaji. Inilah yang kita kenal dengan prosesspiralinflasi.
AKIBAT-AKIBAT INFLASI
Pada umumnya dapat
dikatakan bahwa inflasi dengan hanya beberapa persen setahun(inflasi yang
lunak) itu tidak merugikan, sebaliknya malah dapat mendorong
perkembanganekonomi, karena dapat mendorong paa pengusaha memperluas
produksinya dan dengandemikian menciptakan kesempatan kerja baru. Tetapi
inflasi mencapai laju lebih dari 10%,maka akibat negative-negatifnya mulai
kentara. Diantaranya sebagai berikut :
Inflasi merugikan orang-orang yang
berpenghasilan tetap, karena penyesuaian upah/gajibiasanya mengikui kenaikan
harga dengan jangka waktu yang agak lama. Dengandemikian, penghasilan rill
merosot.
Inflasi menyebabkan harga barang-barang ekspor menjadi mahal
, sehingga ekspor kitatidak bisa bersaing dengan hasil produksi Negara-negara
lain.
Inflasi menyebabkan orang-orang enggan
menabung (karena nilai nyata uang tabunganmerosot) dan mendorong orang suka
mencari pinjaman. Hal ini akan menghambatperkembangan dunia usaha dan
investasi.
CARA-CARA MENGATASI INFLASI
Inflasi merupakan
penyebab keresahan masyarakat dan mengakibatkan kekhawatiranpemerintah. Oleg
sebab itu, pemeritah berusaha menekan inflasi serendah-rendahnyakarena inflasi
tidak dapat dihapuskan sama sekali.
Inflasi yang disahkan
(validated) dan tidak disahkan. Jika inflasi dibiarkan berlangsunganterus-menerus
karena pemerintah mengizinkan penambahan persediaan uang (misalnyakarena
deficit anggaran dengan mencetak uang baru), maka inflasi itu disebut inflasi
yangdisahkan. Jika inflasi yang tejadi tidak disertai dengan kenaikan
persedianan uang, makainflasi itu disebut inflasi yang tidak disahkan.
Inflasi dapat
menguntungkan golongan masyarakat tertentu tetapi merugikan golonganlain,
sehingga menimbulkan ketegangan social. Oleh sebab itu, setiap Negara
menghindariinflasi dengan menerapkan berbagai kebijakan. Beberapa kebijakan
untuk mengatasi inflasiantara lain sebagai berikut :
Kebijakan moneter
Kebijakan ini adalah
kebijakan Bank Sentral yang ingin mengurangi jumlah uangdengan cara
mengendalikan pemberian kredit oleh bank umum kepada masyarakat.
Politik Diskonto
Politik Diskonto
(discount policy) adalah polikit bank Sentral untuk mempengaruhiperederan uang
dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga,dengan menaikan tingkat
bunga dapat diharapkan jumlah uang yang beredardimasyarakat akan berkurang,
karena orang akan lebih banyak menyimpan uangdi bank dari pada menjalankan
investasi. Sebaliknya Bank Sentral akanmenurunkan suku bunga jika timbul
deflasi. Dengan diturunkannya suku bungandiharapkan masyarakat akan menarik
uangnya dari bank karena bunga tidakmemadai.
Politik Pasar Terbuka
Untuk memperkuat
polotik diskonto, Bank Sentral juga menjalankan politik pasarterbuka (open
market policy) yaitu dengan jalan membeli dan menjual surat-suratberharga.
Dengan membeli surat-surat berharga diharapkan uang berambah dimasyarakat.
Sebaliknya jika menjual surat-surat berharga diharapkan uang akantersedot dari
masyarakat.
Politik Persediaan
Kas
Politik Persediaan
Kas (cash ratio policy) yaitu politik Bank Sentral untukmempengaruhi peredaran
uang dengan cara menaikkan dan menurunkanpresentase persediaan kas dari bank.
Dengan dinaikkannya presentasepersediaan kas, maka diharapkan jumlah kredit
akan berkurang. Sebaliknya,dengan diturunkannya presentase persediaan kas, maka
permintaan kreditdiharapkan bertambah.
Kebijakan Fiskal
Dengan kebijakan ini,
pemerintah mempengaruhi perekonomian melalui perubahanpengeluaran dan
pemerimaan pemerintah. Jenis kebijakan fiskal ini diantaranya sebagaiberikut :
Pengaturan
pengeluaran pemerintah
Pemerintah harus
menjaga penggunaan anggaran Negara agar sesuai denganperencanaan. Kalau
pembelanjaan Negara melampaui bats yang telah ditentuakn ataudirencanakan, akan
mendorong pertambahan uang beredar atau sebaliknya.
Peningkatan tarif
pajak
Pajak merupakan
sumber penerimaan Negara yang utama. Dengan dinaikkannya tarifpajak, maka
penghasilan rumah tangga akan diberikan kepada pemerintah sehinggadaya beli
masyarakat atas barang dan jasa akan berkurang.
3. Kebijakan
Nonmoneter
Kebijakan nonmoneter dapat ditempuh
dangan tiga cara :
Peningkatan produksi
Kalau produksi
meningkat, walaupun jumlah uang bertambah, inflasi tidak terjadi.Bahkan hal ini
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan perekonomian.
Kebijakan upah
Inflasi dapat diatasi
dengan menurunkan pendapatan yang siap dibelanjakan(disposable income)
masyarakat. Penuruna disposable income dilakukan denganmenaikan pajak
penghasilan.
Pengawasan harga
Kecenderungan
dinaikkannya harga oleh pengusaha dapat diatasi dengan penetapanharga maksimum
olh pemerintah. Namun, tindakan ini dapat menyebabkan timbulnyajual-beli barang
tanpa mengindahkan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah(black
market).untuk mengatasi keadaan itu, pendistribusian barang-barang
tersebutkepada masyarakat dilakukan oleh pemerintah. Hah ini pernah dilaksanakan
pada masaorde lama.
DEFLASI, DEVALUASI dan REVALUASI
Deflasi
Deflasi merupakan kebalikan dari
inflasi. Pada deflasi, jumlah uang yang beredardi dalam masyarakatbterlalu
sedikit, sedangkan barang dan jasa tersedia secaramelimpah sehingga kenaikan
secara tajam nilai mata uang dan peningkatan perananuang tidak dapat
dihindarkan.
Deflasi akan mempengaruhi garapan yang
akan dating dan psikologi parapengusaha. Proses deflasi juga akam mempengaruhi
penurunan tingkat investasi yangtentu saja akan membawa kesulitan bagi
perekonomian.
Deflasi merupakan kebalikan dari
inflasi. Pada deflasi, jumlah uang yang beredardi dalam masyarakatbterlalu
sedikit, sedangkan barang dan jasa tersedia secaramelimpah sehingga kenaikan
secara tajjam nilai mata uang dan peningkatan perananuang tidak dapat
dihindarkan.
Deflasi akan mempengaruhi garapan yang
akan dating dan psikologi parapengusaha. Proses deflasi juga akam mempengaruhi
penurunan tingkat investasi yangtentu saja akan membawa kesulitan bagi
perekonomian.
Devaluasi
Masalah devaluasi berkaitan erat dengan
perubahan kurs valuta asing. Devaluasiadalah penurunan nilai mata uang dalam
negeri terhadap mata uang luar negeri (valutaasing). Kebijakan devaluasi yang
diambil oleh suatu negara biasanya terlebih dahuludikonsultasikan dengan Dana
Moneter Internasional (International
Monetary Fund).Indonesia telah
beberapa kali melakukan devaluasi, kita perlu membedakan devaluasidan
depresiasi, mengingat keduanya sama-sama merupakan penurunan nilai mata
uangdalam negeri terhadap valuta asing. Pada devaluasi, penurunan nilai mata
uang dalamnegeri terhadap valuta asing terjadi karena adanya kebijakan
pemerintah. Sedangkanpada depresiasi, penurunan nilai mata uang dalam negeri
terhadap valuta asing terjadibukan karena adanya kebijakan pemerintah, tetapi
akibat kekuatan pemerintah danpenawaran mata uang di pasar valuta asing.
Revaluasi
Revaluasi adalah kebalikan dari
devaluasi. Jadi,revaluasiadalah suatu usahauntuk menaikkan nilai mata uang dalam
negeri terhadap valuta asing karena nilai matauang dalam negeri itu dinilai
terlalu rendah. Sedangkanapresiasi,yang merupakankebalikan dari depresiasi, adalah suatu
kenaikan nilai mata uang dalam negeri terhadapvaluta asing yang terjadi di
pasar valuta asing.
CONTOH PERMASALAHN INFLASI
KINERJA
EKONOMI: Inflasi Di Bawah Target
Tahun
|
Target*)
|
Realisasi
|
2011
|
5,65%
|
3,79%
|
2012
|
5,3%
|
-
|
Sumber: Depkeu
|
||
Ket:
*) target dalam APBN-P
|
||
Indonesia
|
JAKARTA: Tingkat
inflasi yang cukup rendah tahun inidianggap sebagai capaian yang cukup baik. Namun,pemerintah
akan meningkatkan sinergi otoritas moneter danfiskal, serta mengoptimalkan
pengawasan inflasi di daerah.
Menteri Keuangan Agus
D.W. Martowardojo menilai capaian inflasi 2011 yang tercatat 3,79% sudah cukup
baikkarena tingkat inflasi ini jauh lebih rendah daripada asumsipemeritah dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraPerubahan (APBN-P) 2011 yang ditetapkan
5,65%.
"Inflasi 2011
ini cukup baik, tapi tadi dikatakan pentingnya kita
bersinergi, otoritas moneter dan fiskal, dan juga dengan daerah untuk
bisamenjaga inflasi," ujar Agus usai pembukaan perdagangan saham hari
pertama 2012 di BursaEfek Indonesia hari ini.
Pada 2012, pemerintah
menargetkan inflasi sebesar 5,3%. Namun, melihat realisasi inflasi
2011 yang lebih rendah dari perkiraan, pemerintah akan berupaya agar capaian
tingkatinflasi 2012 dapat lebih rendah dari 5,3%. "Tapi tentu kita harus
berupaya untuk lebih rendahdari itu, jadi harus dijaga maksimum 5,3%,"
ujar Agus.
Badan Pusat Statistik
mencatat inflasi pada Desember 2011 sebesar 0,57%.Berdasarkan kelompok
pengeluaran, kontributor inflasi Desember tertinggi adalah kelompokbahan
makanan sebesar 0,84%, yang kemudian diikuti kelompok makanan jadi dan
rokokmenyumbang 0,78%.
Sementara itu, laju
inflasi tahunan maupun tahun kalendernya 3,79%. Inflasi komponeninti, secara
kumulatif selama periode Januari-Desember 2011 maupun dibandingkan Desember2010
sebesar 4,34%.
Sementara itu, untuk
inflasi harga barang yang diatur pemerintah, inflasi tahunannnya mencapai
2,78%, sedangkan inflasi atas harga barang yang bergejolak inflasi
tahunkalendernya (year-on-year) 3,37%.
Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono ketika membuka transaksi BEI awal tahun 2012 tadi
pagi menegaskan tujuan pembangunan bukan hanya mengejar angka
pertumbuhanekonomi yang tinggi, tetapi juga harus menjaga tingkat inflasi dan
daya beli masyarakat, sertamengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Presiden juga meminta
agar peran pemerintah, pengusaha baik BUMN dan swasta, serta
seluruh masyarakat bersinergi untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut.
(sut).
Presiden
Banggakan Prestasi Pertumbuhan & Inflasi 2011
JAKARTA:
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membanggakan realisasi inflasi 2011yang bisa
ditekan pada angka 3,79% dan pencapaian pertumbuhan kuartal III sebesar
6,5%.Menurut Kepala Negara, dengan kedua prestasi itu telah berhasil
menempatkan kinerjaekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di kawasan
Asia Pasifik.
"Sebagai
contoh inflasi tercatat 3,79% ini terendah di kawasan Asia Pasific.
Sedangkanpertumbuhan ekonomi kuartal III yang mencapai 6,5% itu menjadi
tertinggi di antara negara-negara se ASEAN," ujarnya saat membuka Sidang
Kabinet Parippurna yang dihadiri olehanggota Kabinet Indonesia Bersatu II di
Istana Presiden, hari ini.
Menurut dia, keberhasilan perekonomian
tersebut makin lengkap dengan pencapaianrealisasi ekspor yang menembus US$200
miliar atau salah satu realisasi tertinggi dalam sejarahperdagangan
nasional."Ini memberikan semangat bagi kita bukan hanya
mempertahankannyatapi meningkatkan lagi di tahun ini."Soal keberhasilan
menekan inflasi ke angka 3,79% padatahun lalu, menurut Presiden Yudhoyono, hal
itu memang bukan yang paling terbaik karenapada 2009 justru pemerintah berhasil
menekan inflasi pada angka 2,78% atau terendahsepanjang sejarah republik.
Hanya
saja, Kepala Negara tetap merasa banggsa dengan pencapaian itu karenaberhasil
dilakukan pemerintah di tengah kondisi ekonomi sejumlah negara di dunia yang
justrujatuh dan menghadapi krisis. (faa)
KESIMPULAN
Inflasi adalah suatu keadaan yang
menunjukkan penurunan nilai uang disebabkan terlalu banyaknyajumlah uang yang
beredar dalam masyarakat sehingga harga-harga naik secara ukmum dan
terus-menerus.
§
Terganggunya
keseimbangan antara arus uang dan arus barang berasal dari :
§
Segi produksi (segi
penawaran)
§
Segi permintaan
§
Segi harga
§
Segi uang
§
Jenis inflasi :
Berdasarkan tingkat parah/tidaknya inflasi :
Inflasi ringan
(dibawah 10%)
Inflasi sedang
(antara 10-30%)
Inflasi berat (antara
30-100%)
Inflasi sangat berat
(di atas 100%)
Berdasarkan penyebab :
Demand-pull inflation(inflasi karena kelebihan permintaan efektif)
Cost-push inflation(inflasi karena kenaikan biaya produksi)
Berdasarkan asal :
Inflasi berasal dari
luar negeri (imported inflation)
Inflasi karena deficit
APBN yang terus menerus
§
Penyebab inflasi :
Bertambahnya jumlah uang beredar
Bertambahnya permintaan efektif
§
Teori-teori inflasi
Teori Kuantitas
Teori Keynes
Teori Strukturalis
§
Akibat inflasi :
Merugikan orang-orang berpenghasilan tetap
Harga barang ekspor mahal
Tabungan masyarakat merosot
§
Cara-cara untuk
mengatasi inflasi dilakukan melalui kebijakan :
Moneter
Fiscal
Nonmoneter
§
Deflasi adalah suatu
keadaan yang menunjukkan terjadinya kenaikan nilai uang secara tajam
karenasedikitnya uang beredar di masyarakat sehingga harga-harga cenderung
turun.
§
Devaluasi adalah
usaha untuk menurunkan nilai uang dalam negeri terhadap niali uang luar negeri.
§
Revaluasi adalah
usaha untuk menaikkan nilai uang dalam negeri terhadap uang luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar :
Artikel :
Pelajaran EKONOMI 2 ,
PENERBIT ERLANGGA , RITONGA, dkk.