Menabur Cerita Di Bawah Terik Taman Mini Indonesia
Rabu, 27
Februari 2013
Hari ini adalah hari libur
nasional untuk seluruh mahasiswa Gunadarma. Libur kali ini hanya diberi waktu 2
minggu. Aku memanfaatkannya untuk ber-refreshing
sejenak untuk mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah. Aku mengajak Fauziah
teman seperguruanku. Acaraku ke TMII ini sebenarnya sudah direncanakan sejak
jauh-jauh hari sebelum libur semester tiba. Tapi, karena kesibukan dan mencari
waktu yang tepat sehingga kita sempatkan untuk ke TMII pada tangga 27 Februari
2013.
Kami berangkat menuju TMII pukul
10.00 dan tiba pukul 11.00. Tiket Masuk ke TMII kami dikenakan biaya sebesar
Rp. 24.000, yaitu Rp. 6000 untuk motor dan Rp. 9000/orang. Niat kami kesana
untuk sekedar mengasah hobi kami akan fotografi. Kami membawa 1 lensa tambahan
SIGMA 17-300, 2 kamera SLR, CANON EOS 550D dan CANON EOS 450D, serta sebuah
Tripod untuk penyangga kamera. Kali pertama memasuki TMII, kami memutuskan
untuk berkeliling demi mendapatkan tempat yang memiliki pemandangan yang bagus
dan juga menarik untuk dijadikan obyek foto. Setelah beberapa saat
berputar-putar di area TMII, kami memilih “Museum Keprajuritan Nasional RI”,
“Danau Indonesia”, dan “Istana Anak”. Disana kami memfoto tanpa ada orang lain
yang dijadikan sebagai model. Model kami adalah kami sendiri. Meskipun kami
merupakan orang yang masih awam sekali dengan fotografi, kami tak
sungkan-sungkan berpose layaknya model dan juga sebagai fotografer layaknya
fotografer handal. Foto hasil jepretan kami tak kalah bagus jika dibandingkan
dengan fotografer. Foto dengan efek-efek tertentu pun dapat kami hasilkan.
Misalnya saja foto dengan model bergerak(melompat, berlari, cipratan air, dll),
foto dengan model berlatar belakang blur, foto portrait, foto landscape, dsb.
Namun ada kendala saat aku mencoba untuk kali pertamanya memfoto obyek
bergerak. Hasil jepretan aku malah jadinya blur untuk obyek yang bergeraknya.
Lalu Fauziah memberikan tips serta mengajariku cara bagaimana memfoto obyek
bergerak. Dan setelah berkali-kali mencoba, alhamdulillah akhirnya aku bisa.
Puas kami bermain-main dengan
kamera-kamera handal yang kami bawa. Ya walaupun belum seberapa hasilnya.
Tetapi aku sudah bisa mengantongi pelajaran-pelajaran penting dalam fotografi.
Salah satu diantaranya adalah memfoto percikan air yaitu untuk kamera CANON EOS
450D gunakan Aperture f/5.6, Shutter Speed 1/1000s, ISO 200. Dengan pengaturan
tersebut, kita akan mendapatkan foto dengan objek bergeraknya menjadi diam atau
beku dengan kecepatan rana yang tinggi.
Berikut ini
hasil foto :
mbak-mbak modelnya ga ada yang lain ?? :D
ReplyDeletekalo anda mau bisa kok
ReplyDelete