Friday, March 15, 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2, Softskill, Pengalaman Pribadi


Menabur Cerita Di Bawah Terik Taman Mini Indonesia

Rabu, 27 Februari 2013
                Hari ini adalah hari libur nasional untuk seluruh mahasiswa Gunadarma. Libur kali ini hanya diberi waktu 2 minggu. Aku memanfaatkannya untuk ber-refreshing sejenak untuk mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah. Aku mengajak Fauziah teman seperguruanku. Acaraku ke TMII ini sebenarnya sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari sebelum libur semester tiba. Tapi, karena kesibukan dan mencari waktu yang tepat sehingga kita sempatkan untuk ke TMII pada tangga 27 Februari 2013.

                Kami berangkat menuju TMII pukul 10.00 dan tiba pukul 11.00. Tiket Masuk ke TMII kami dikenakan biaya sebesar Rp. 24.000, yaitu Rp. 6000 untuk motor dan Rp. 9000/orang. Niat kami kesana untuk sekedar mengasah hobi kami akan fotografi. Kami membawa 1 lensa tambahan SIGMA 17-300, 2 kamera SLR, CANON EOS 550D dan CANON EOS 450D, serta sebuah Tripod untuk penyangga kamera. Kali pertama memasuki TMII, kami memutuskan untuk berkeliling demi mendapatkan tempat yang memiliki pemandangan yang bagus dan juga menarik untuk dijadikan obyek foto. Setelah beberapa saat berputar-putar di area TMII, kami memilih “Museum Keprajuritan Nasional RI”, “Danau Indonesia”, dan “Istana Anak”. Disana kami memfoto tanpa ada orang lain yang dijadikan sebagai model. Model kami adalah kami sendiri. Meskipun kami merupakan orang yang masih awam sekali dengan fotografi, kami tak sungkan-sungkan berpose layaknya model dan juga sebagai fotografer layaknya fotografer handal. Foto hasil jepretan kami tak kalah bagus jika dibandingkan dengan fotografer. Foto dengan efek-efek tertentu pun dapat kami hasilkan. Misalnya saja foto dengan model bergerak(melompat, berlari, cipratan air, dll), foto dengan model berlatar belakang blur, foto portrait, foto landscape, dsb. Namun ada kendala saat aku mencoba untuk kali pertamanya memfoto obyek bergerak. Hasil jepretan aku malah jadinya blur untuk obyek yang bergeraknya. Lalu Fauziah memberikan tips serta mengajariku cara bagaimana memfoto obyek bergerak. Dan setelah berkali-kali mencoba, alhamdulillah akhirnya aku bisa.
                Puas kami bermain-main dengan kamera-kamera handal yang kami bawa. Ya walaupun belum seberapa hasilnya. Tetapi aku sudah bisa mengantongi pelajaran-pelajaran penting dalam fotografi. Salah satu diantaranya adalah memfoto percikan air yaitu untuk kamera CANON EOS 450D gunakan Aperture f/5.6, Shutter Speed 1/1000s, ISO 200. Dengan pengaturan tersebut, kita akan mendapatkan foto dengan objek bergeraknya menjadi diam atau beku dengan kecepatan rana yang tinggi.

Berikut ini hasil foto :






2 comments: