Monday, April 29, 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2, Karangan


1. Pengertian karangan
Karangan adalah suatu karya tulis dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

2. A. Jelaskan macam-macam karangan
Karangan Fiksi adalah karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang.
Karangan Faktual adalah karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi dalam keidupan kita sehari-hari. Karangan faktual biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan informatif.
  * Karangan ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
* Karangan informatif adalah karangan yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan.
   B. Jelaskan sifat karangan
- Manusiawi : Ungkapan pemikiran manusia dengan tulisan yang hanya di miliki oleh manusia tersebut.
- Pribadi : Di saat proses menulis karangan tersebut hanya bias dilakukan oleh satu orang dan hasil dari penulisan karangan tersebut adalah cerminan kepribadian satu orang.

  C. Jelaskan bentuk karangan, bentuk karangan terdiri dari :
Cerita atau NARASI adalah karangan yang berisi tentang rangkaian peristiwa yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita.
- Lukisan atau DESKRIPSI adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut.
- Paparan atau EKSPOSISI adalah karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topic dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan.
- Bincangan atau ARGUMENTASI adalah karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti.

3. Jelaskan ciri-ciri karangan ilmiah
Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang ditulis menurut metodologi dan penulisan yang benar adalah pengertian karangan ilmiah.
Ciri-ciri karangan ilmiah :
-  Sistematis.
-   Objektif
-   Cermat, tepat, dan benar.
-   Tidak persuasive.
-   Tidak argumentative.
-   Tidak emotif.
-   Tidak mengejar keuntungan sendiri.
-    Tidak melebih-lebihkan sesuatu.

4. Jelaskan ciri-ciri karangan ilmiah popular
Karangan ilmiah popular adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karangan jenis semiilmiah biasa dinamai ilmiah popular.
Ciri-ciri karangan ilmiah popular :
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
- Fakta yang disimpulkan subyektif.
-  Gaya bahasa formal dan popular.
-   Mementingkan diri penulis.
-   Melebihkan-lebihkan sesuatu.
- Usulan-usulan bersifat argumentative dan bersifat persuasif.


Sumber :

Wednesday, April 17, 2013

Tokoh Inspirasi


Setiap orang tentunya memiliki tokoh yang menginspirasi dan memotivasi dalam hidupnya. Entah itu seorang artis, orang tua, teman, atau bahkan tetangga sendiri. Karena tokoh yang memotivasi dan menginspirasi seseorang, dapat mengubah atau bisa saja menjadi semangat untuk menjalani kehidupan meski banyak sekali hambatan yang ditemui.


                Untuk aku sendiri, tokoh yang menginspirasi dalam hidupku adalah IBU. Yak, ibu yang telah melahirkan, merawat, mengasihi dan menyayangi aku dari aku dalam kandungan hingga dewasa seperti saat ini. Ibulah yang menginspirasi ku karena pengorbanan yang ibu lakukan untuk ku begitu besar sampai saat ini. Dalam menjalani hidup ini, banyak ujian-ujian yang ibu temui, namun ibu selalu mengahadapinya dengan hati yang sabar, tabah, berdo’a dan selalu menyembunyikan kesedihan di depanku. Meski aku tau apa yang ibu pikirkan. Tak pernah sedikitpun ibu mengeluh di depanku tentang masalah-masalah yang tengah dihadapinya. Karena ibu selalu yakin bahwa Allah tidak tidur, Allah akan selalu membantu hambanya yang lemah. Ibu juga selalu mengajarkanku untuk selalu bersikap qana’ah, menerima dan menjalani hidup atas apa yang telah Allah berikan padaku.
                Dalam hidupku, Ibu adalah yang paling utama, yang menginspirasi, dan yang selalu mengajarkan kebaikan dalam hidupku. Sosoknya yang ramah dan sabar telah membawaku seperti beliau. Terima kasih ibu, atas ketulusan dan kasih sayang yang engkau berikan paadaku. Aku Sayang Ibu.

Monday, April 1, 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2, PENALARAN



PENALARAN, EVIDENSI DAN INFERENSI

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Metode dalam menalar :

Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Macam-macam Penalaran Induktif
a. Generalisasi 
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
b. Analogi 
Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
c. Kausalitas
Kausalitas adalah prinsip sebab-akibat yang pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepatian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.

Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya : 
a. Silogisme 
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. 
b. Entimen 
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. 

Evidensi
Evidensi yang sering disebut dengan empiris adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengakuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena.

Inferensi
Merupakan suatu proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui. Inferensi adalah konklusi logis atau implikasi berdasarkan informasiyang tersedia.

Jenis-jenis inferensi, antara lain;
1.      Inferensi Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.
Contoh:
Bu, besok temanku berulang tahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada”.
Maka inferensi dari ungkapan tersebut: bahwa tidak bisa pergi ke ulang tahun temanya.

Contoh:
Pohon yang di tanam pak Budi setahun lalu hidup.
dari premis tersebut dapat kita lansung menari kesimpulan (inferensi) bahwa: pohon yang ditanam pak budi setahun yang lalu tidak mati.

2.      Inferensi Tak Langsung
 Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.

Contoh:
A : Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa.
Inferensi yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.
C : Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.

Contoh yang lain;
A : Saya melihat ke dalam kamar itu.
B : Plafonnya sangat tinggi.
Sebagai missing link diberikan inferensi, misalnya:
C: kamar itu memiliki plafon



Sumber :